Penanganan Perkara Permohonan Itsbat Nikah Poligami Secara Siri Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018

  • Muhammad Ihsan Fauzi Mahasiswa Pascasarjana UIN SGD Bandung
Keywords: itsbat, marriage, polygamy, supreme court

Abstract

The purpose of this study is to analyze the handling of polygamous marriage application cases in a series based on Sema Number 3 of 2018. Theoretically, this research is expected to produce or provide benefits as a contribution of thought to the world of law, especially in the field of Religious Justice while in the field of religious justice while in accounting, it can be considered to be applied in the world of justice as a solution to the same problem. L’étude utilise une approche juridique normative et descriptive analytique et interroge les juges en tant qu’exécuteurs testamentaires des fonctions judiciaires. Les résultats de cette étude montrent que la SEMA est domiciliée en vertu de la loi, pas équivalente ou supérieure à la loi. Par conséquent, le juge peut renoncer à la SEMA. Si l’AM veut faire des règlements dont le matériel est sous la forme d’un droit de l’événement judiciaire devrait former des règlements de produits légaux, au moins sous la forme de PERMA

Downloads

Download data is not yet available.

References

(n.d.). Undang-Undang No.48 Tahun 2009 tentang kekuasaan Kehakiman.

Anonimus. 2010. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Nomor 46/PUU-VIII/2010 tanggal 17 Februari.

Hakim, Nurul. 2014. Kumpulan Jurnal Dosen Unsu, Eksistensi ‘Illat Sebagai Sarana Dalam Istinbath Hukum. Kumpulan Jurnal Dosen. Vol 7. Sumatera: 154.

Harahap, Yahya. 2016. Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika.

Henry P., Panggabean. 2001. Fungsi Mahkamah Agung dalam Praktik Sehari-Hari. Jakarta: Sinar Harapan.

Lubis, Sulaikin. 2006. Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia. Jakarta: Kencana.

M. F., Soeprapto. 1998. Ilmu Perundang-Undangan: Dasar-Dasar Pembentukannya. Yogyakarta: Kanisius.

Mahkamah Agung RI Dirjend Badilag. 2011. Buku II Revisi Tahun 2010 Pedoman Pelakasanaan Tugas Dan Administrasi Pengadilan.

Rahardjo, Satjipto. 2009. Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya. Yogyakarta: Genta Publishing.

Rosyadi, Aden. 2015. Peradilan Agama di Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

SEMA Nomor 3 Tahun 2018. 2018. Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2018 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan. Jakarta: Mahkamah Agung.

Soejono, Soekanto. 2005. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-PRESS.

Sunario. 2021. Hasil webinar tentang Pembinaan Teknis Peradilan Agama Virtual: Batas Kewenangan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial dalam Mengawasi Hakim.

Webinar. 2021. Tentang Pembinaan Teknis Peradilan Agama Virtual: Batas Kewenangan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial dalam Mengawasi Hakim.

Zamzami, Mukhtar. 2013. Perempuan dan Keadilan Dalam Hukum Kewarisan Indonesia. Jakarta: Prenada Media.


Published
2021-12-27
How to Cite
[1]
Fauzi, M. 2021. Penanganan Perkara Permohonan Itsbat Nikah Poligami Secara Siri Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam. 4, 2 (Dec. 2021), 75-88. DOI:https://doi.org/10.47971/mjhi.v4i2.339.
Section
Articles