• ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
    Vol 1 No 1 (2020)

    Jurnal Istiqamah merupakan jurnal ilmiah berkala yang fokus pada kajian Ilmu Tasawuf. Secara umum konten yang dimuat dalam tiap terbitan setahun 2 kali, Januari – Juni dan Juli – Desember, menyajikan artikel-artikel dengan judul yang variatif dan progresif, sesuai dengan isu-isu perkembangan Ilmu Tasawuf terbaru. Secara khusus bahwa tema yang dimuat dalam setiap terbitan berisi aspek-aspek yaitu isu-isu terkait dengan ajaran, amaliah dan tokoh sufi. Atas dasar tersebut jurnal Istiqamah memiliki fokus kajian yang sangat jelas dalam pengembangan jurnal berkala sebagai salah satu kontribusi ilmiah Program Studi Ilmu Tasawuf di IAILM Suryalaya terhadap dunia tasawuf. Selain itu Jurnal Istiqamah juga menampilkan sesuatu yang beda dengan menonjolkan kajian tasawuf di setiap volume terbitan dengan mengacu kepada visi dan misi kampus IAILM Suryalaya.

  • Istiqomah: Jurnal Ilmu Tasawuf
    Vol 3 No 2 (2022)

    Kemursyidan merupakan masalah vital dalam tarekat. Seorang mursyid ibarat belerang merah yang sulit ditemukan. Mencari mursyid seperti mencari jarum di tengah hutan belantara. Kendati demikian, agar kita tidak salah dalam memilih mursyid, maka hendaknya mengenal kemursyidan secara ilmiah menurut para sufi. Konsep wali mursyid perlu dipahami dengan baik dan benar. Tulisan Konsep  wali mursyid menurut Syekh Amin Kurdi merupakan salah satu upaya untuk memahami hakekat kemursyidan, syarat-syarat dan lainnya.

                    Abah Anom ra merupakan salah satu mursyid. Di tulisan Hagiografi Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin ra diungkapkan mankobahnya yang inspiratif, baik untuk peningkatan ibadah, peneladanan akhlak mulia, maupun keteguhannya dalam berpegang pada syariat. Kisah- kisah di luar nalar yang disebut merupakan karomah yang merupakan tanda kewalian seseorang.

                    Tulisan lain masih tentang Abah Anom ra, yakni bagaimana pandangan Beliau tentang mukasyafah. Tulisan mukasyafah perspektif Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin ra menjelaskan dari mulai definisi mukasyafah sampai macam- macam mukasyafah  dan contohnya. Mukasyafah ada mukasyafah rahasia, kegaiban dan ilmu laduni.

                    Tulisan lain berfokus pada pengaruh dzikir Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya terhadap peningkatan akhlakul karimah pengamalnya. Apa saja akhlak yang berubah menjadi lebih positif setelah seseorang mengamalkan dzikir secara kontinyu?

                    Terakhir tulisan tentang pola pembinaan Inabah XX. Tulisan ini memotret pola pembinaan inabah XX dan efeknya terhadap anak bina. Tulisan terakhir ini juga menyorot bagaimana efektifitas pola pembinaan tersebut terhadap anak bina di dalamnya.

                   

  • istiqamah: jurnal ilmu tasawuf ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
    Vol 1 No 2 (2020)

    Jurnal Istiqamah merupakan jurnal ilmiah berkala yang fokus pada kajian Ilmu Tasawuf. Secara umum konten yang dimuat dalam tiap terbitan setahun 2 kali, Januari – Juni dan Juli – Desember, menyajikan artikel-artikel dengan judul yang variatif dan progresif, sesuai dengan isu-isu perkembangan Ilmu Tasawuf terbaru. Secara khusus bahwa tema yang dimuat dalam setiap terbitan berisi aspek-aspek yaitu isu-isu terkait dengan ajaran, amaliah dan tokoh sufi. Atas dasar tersebut jurnal Istiqamah memiliki fokus kajian yang sangat jelas dalam pengembangan jurnal berkala sebagai salah satu kontribusi ilmiah Program Studi Ilmu Tasawuf di IAILM Suryalaya terhadap dunia tasawuf. Selain itu Jurnal Istiqamah juga menampilkan sesuatu yang beda dengan menonjolkan kajian tasawuf di setiap volume terbitan dengan mengacu kepada visi dan misi kampus IAILM Suryalaya.

  • JURNAL ISTIQAMAH; Jurnal Ilmu Tasawuf
    Vol 4 No 1 (2023)

                    Insan Kamil merupakan salah satu konsep dalam tasawuf yang dimaknai dengan beragam pendekatan oleh para sufi. Insan kamil itu seperti apa? Ibnu Arabi membagi manusia menjadi dua, yaitu: al-insan al-hayawani , atau manusia yang masih memiliki sifat-sifat hewani, baik sifat binatang ternak (bahimiyah) seperti banyak makan, banyak tidur dan bermain, maupun sifat binatang buas (sabu’iyah) seperti menyakiti, mendominasi, menyerang, dan lainnya. Kedua ialah al-insan al-kamil atau manusia  yang  telah meneladani asma  Allah dalam jiwanya, seperti pengasih, penyayang, dan lainnya. Muhamad Nafis Al-Banjari dalam Ad-Durr An-Nafis menjelaskan tentang insan kamil walau dalam tulisan ini nampak masih belum lengkap uraiannya.

                    Untuk menjadi insan kamil, seseorang pasti harus melalui pensucian jiwa yang tercermin dalam akhlak mulia. Akhlak mulia antara lain diwujudkan dengan taubat terlebih dahulu sebagai maqom awal yang harus dilalui. Taubat menurut  Al-Ghazali ialah kembali dari maksiat menuju  taat. Bila seseorang  melakukan  ketaatan dan menjauhi dosa, maka jiwanya akan mudah untuk melakukan akhlakul karimah.

                    Akhlak juga dapat dilahirkan dengan dzikir. Akhlak mulia diwujudkan dengan merutinkan dzikir kepada Allah. Inilah relevansinya dengan tulisan ontologi dan aksiologi dzikir dalam Kitab Miftahus Shudur karya Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin ra atau yang  lebih populer dengan sebutan Abah Anom ra.

                    Akhlak mulia juga diupayakan dengan  pola pendidikan ruhani. Pola pendidikan yang dimaksud ialah dzikir, khotaman, manakib, riyadhah, ziarah dan mandi malam. Pengamalan ajaran tersebut melahirkan  sifat baik, rendah hati, amanah, qona’ah, sabar dan dermawan.

                    Tulisan lain masih senada, yaitu tentang  pendidikan karakter berbasis riyadhah Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengamalan riyadhah TQN Suryalaya akan memberi pengaruh terhadap perubahan perilakunya menjadi lebih baik.

                   

  • Istiqomah: Jurnal Ilmu Tasawuf
    Vol 3 No 1 (2022)

    Kajian tasawuf terus berkembang, baik secara teoritis maupun praktis. Kajian teoritis dalam edisi kali ini antara lain ditemukan pada tulisan yang mengkaji tentang zuhud perspektif Syekh Abdul Qodir Jaelani qs. Kajian ini penting mengingat sebagian orang masih menganggap bahwa zuhud ialah meninggalkan dunia atau menjauhi dunia. Padahal zuhud yang sebenarnya ialah meninggalkan dunia dalam hati, bukan dalam kehidupan nyata.

    Penelitian lainnya merupakan penelitian tasawuf dalam praktek kehidupan. Tulisan tentang tradisi dustur di Pondok Pesantren Suryalaya mengkaji amaliah dustur dengan pendekatan historis, mengungkapkan sejarah dustur, pelantun dustur dari generasi ke generasi, dan seterusnya.

    Demikian juga Tulisan tentang  peran bimbingan dan konseling terhadap peningkatan perilaku keagamaan peserta didik :  Penelitian di Kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Bina Insani Jamanis Tahun Ajaran 2021/2022. Penelitian ini ingin memetakan peran bimbingan dan konseling terhadap peningkatan keagamaan, baik berupa keyakinan, etos ibadah maupun akhlak peserta didik.

    Tulisan sejarah masuk dan berkembangnya  tarekat qodiriyyah wa naqsyabandiyyah di sulawesi barat memotret tentang ikhwan di Sulawesi Barat yang terbelah menjadi dua, Yaitu: yang tetap bermursyid kepada Mursyid ke-37 dan ikhwan yang mengikuti sosok yang dipandang sebagai mursyid ke-38.

          Terakhir tulisan pengaruh khidmat dalam tarekat qodiriyyah naqsyabandiyyah  pondok pesantren suryalaya terhadap kredibilitas ikhwan. Tulisan ini mencari korelasi antara ikhwan yang berkhidmat dan pengaruhnya terhadap kredibilitas pelakunya.