SOSIALISASI TAREKAT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR

  • Muhamad Kodir IAILM Suryalaya Tasikmalaya, Indonesia
Keywords: Sosialisasi, Tarekat, Masyarakat

Abstract

Di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya terdapat pesantren yang menjadi pusat penyelenggaraan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN), yaitu Pondok Pesantren Suryalaya. Seiring dengan perkembangan zaman, para pelaksana (ikhwan) TQN Pondok Pesantren Suryalaya ini semakin bertambah jumlahnya, tidak hanya di Desa Tanjungkerta, tetapi juga banyak pengikutnya pelaksana nya di berbagai daerah di Indonesia, bahkan telah menjangkau beberapa negara lain. Perkembangan ini menjadi menarik, jika dibandingkan dengan dua hal, pertama banyak tarekat yang berkembang tidak secepat perkembangan TQN Pondok Pesantren Suryalaya ini, bahkan beberapa aliran mengalami penurunan dari segi jumlah pengikutnya. Kedua, kondisi kehidupan manusia saat ini pada umumnya cenderung materialistis, sehingga banyak orang yang tidak memperhatikan kebohongan suatu agama. Namun demikian, penulis tertarik untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang menyebabkan berhasilnya sosialisasi oleh TQN Pondok Pesantren Suryalaya bagaimana dampak dari sosialisasi tersebut bagi masyarakat. Sosialisasi TQN Pondok Pesantren Suryalaya, sebagaimana sosialisasi pada umumnya, juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi generasi dewasa yang dilakukan kepada mereka yang belum siap menjalankan fungsi sosialnya. Dengan kata lain, sosialisasi adalah suatu proses di mana manusia dididik (dibimbing) agar menjadi dewasa dan bermakna dalam masyarakat tempat mereka berada. Dan tahapan proses biasanya meliputi institusionalisasi, sosialisasi, internalisasi dan kontrol. Dan dalam proses tersebut terdapat agen sosialisasi, metode dan media sosialisasi. Untuk mempelajarinya, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa proses sosialisasi TQN Pondok Pesantren Suryalaya memiliki tahapantahapan sebagaimana kerangka pemikiran di atas yaitu kelembagaan, sosialisasi, internalisasi dan pengendalian. Agen sosialisasinya meliputi mursyid, wakil talqin, mubaligh, dosen, guru, ustadz / kyiai, orang tua dan teman-teman. Metode yang digunakan oleh agen sosialisasi meliputi ceramah, dialog, pendampingan, tutorial langsung, dan melalui tulisan. Media yang digunakan meliputi media cetak (buku dan buletin), media elektronik (radio), program keagamaan, dan pendidikan. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab keberhasilan sosialisasi TQN Pondok Pesantren Suryalaya adalah: 1) adanya agen sosialisasi, 2) adanya jaminan orisinalitas dalam berlakunya TQN. Pondok Pesantren Suryalaya, 3) keberadaan TQN Pondok Pesantren Suryalaya sesuai dengan al-Quran, Sunnah, dan ijma ulama, 4) keberadaan masjid, sekolah, dan pesantren (pondok pesantren), 5) digunakannya a berbagai metode dan media, 6) adanya buku pedoman, dan 7) adanya pengendalian. Dan sosialisasi ini berdampak positif bagi kehidupan masyarakat antara lain kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, agama dan politik.

Published
2020-12-18
How to Cite
Kodir, M. (2020). SOSIALISASI TAREKAT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR. ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf, 1(2), 90-109. Retrieved from https://jurnal.iailm.ac.id/index.php/istiqamah/article/view/298