Internalisasi Maqashid Al Syari’ah dalam Konservasi Kesenian Tradisional

  • Firman Muhammad Arif IAIN Palopo
Keywords: Maqashid al Syari’ah, Kesenian Tradisional, Kesenian Modern

Abstract

Interaksi dan keberlanjutan kesenian dinilai telah memengaruhi aspek sosial dan finansial sehingga wajib dijaga, dirawat dan dilestarikan. Penelitian bertujuan melestarikan kesenian tradisional dan selanjutnya diteliti dengan melakukan penghayatan dan penerimaan konsep maqashid al syari’ah sebagai ide, gagasan dan nilai dari ajaran Islam sebagai bagian dari konsep yang disinergikan dan dikembangkan dalam pelestarian kesenian tradisional. Konsep maqashid al syari’ah dengan lima hal pokoknya; penjagaan dan pengembangan nilai agama, jiwa, akal, keturunan dan harta terbukti sinergi dan menyatu dalam upaya pelestarian kesenian tradisional. Konsep spiritual yang tertuang dalam maqashid al syari’ah bukan sebatas mengawal purifikasi tapi juga melakukan pengembangan yang harmoni dengan pelestarian kesenian tradisional dan secara konkret dipresentasikan dalam bentuk kebijakan, empiris, aksi sosial dan atensi kultural dari pemerintah, asosiasi dan komunitas penggiat kesenian tradisional. Penelitian mengungkapkan bahwa maqashid al syari’ah bukan sebatas konsep yang menghegemoni aspek ibadah yang tertuang dalam bentuk tekstual tapi juga aspek muamalah secara maknawi dan kontekstual seperti pelestarian kesenian tradisional yang mendukung aspek sosial, politik, kultural dan finansial.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-01-09
How to Cite
[1]
Arif, F. 2024. Internalisasi Maqashid Al Syari’ah dalam Konservasi Kesenian Tradisional. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam. 6, 2 (Jan. 2024), 168-190. DOI:https://doi.org/10.47971/mjhi.v6i2.728.
Section
Articles