HAKIKAT MUHAMMAD PERSPEKTIF SYAIKH ABDUL QADIR JILANI DALAM KITAB SIRR AL-ASRAR DAN IMPLIKASINYA
Keywords:
Hakikat Muhammad, Syaikh Abdul Qadir Jilani, Kitab Sirr Al-Asrar.Abstract
Setiap manusia ditugaskan oleh Allah untuk ibadah dan makrifat kepada-Nya. Mengabaikan tugas dari-Nya akan menghadirkan masalah-masalah spiritual yang akan berkembang menjadi masalah kemanusiaan. Karena itu, Hakikat Muhammad yang dikonsepsikan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani perlu dijelaskan agar bisa menjadi alternatif penyelesaian masalah ini. Tentu saja metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan content analysis, dalam rangka untuk mendapatkan jawaban penelitian. Hakikat Muhammad merupakan istilah untuk menggambarkan awal mula penciptaan, yang terdiri dari Ruh Muhammad, Nur Muhammad, Akal, dan Pena. Potensi Hakikat Muhammad ini diturunkan melalui empat lapis alam dari alam lahut, jabarut, malakut, dan mulki. Penurunan ini membawa misi agar seluruh potensi dari Hakikat Muhammad bisa kembali ke negeri asal di alam lahut. Inilah yang dimaksud manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Proses perjalanan ruhaniah kembali kepada-Nya dilakukan oleh dzikir kepada-Nya. Apabila prosesnya berjalan dengan baik, maka seorang manusia akan mendapatkan akhlak yang agung, yaitu akhlak ketuhanan. Inilah pesan terpenting dari Hakikat Muhammad. Dengan Hakikat Muhammad, manusia akan mendapatkan akhlak yang mulian, dan dengannya kebahagiaan zahir dan batin diperoleh.
References
___________, al-Fath al-Rabbani wa al-Faidh al-Rahmani (tt.: Darur Rayyan, tt.).
___________, Futuh al-Ghayb (Mesir: Maktabah Musthafa al-Babi al-Jili, 1973M./1392H.).
___________, al-Ghunyah li Thalini Thariq al-Haqq (Beirut: Dar Turats Arabi,1996M./1416H.).
___________, Jala’ al-Khathir (Damaskus: Shaff Tashwiri, 1994).
___________, Sirr al-Asrar fima Yahtaj Ilaih al-Abrar (Mesir: Maydan Jami’ al-Azhar, tt.), 2-3;
___________, Tafsir al-Jilani (Pakistan: Maktabah Ma’rufiyah, 2010M./1431H.).
___________, al-Thariq ila Allah (Damaskus: Dar Sanabil, 1994M./1414H.).
Abdul Razaq Kilani, al-Syaikh Abdul Qadir al-Jilani: al-Imam al-Zahid al-Qudwah (Damaskus: Darul Qalam, 1994M./1414H.).
Abul Fida’ Ismail Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim (Kairo: Faruq Haditsah, 2000M./1421H.), jilid 14.
Abul Wafa Ghunaimi Taftazani, Madkhal ila al-Tashawwuf al-Islami (Kairo: Dar Tsaqafah, 1979).
Ali Muhammad al-Shalabi, al-’Alim al-Kabir wa al-Murabbi al-Syahir al-Syaikh Abdul Qadir al-Jilani (Kairo: Muassasah Iqra’, 2007M./1428H.).
Andi Eka Putra, Tasawuf Sebagai Terapi Atas Problem Spiritual Masyarakat Modern (Jurnal Al-Adyan, Vol. VIII, No. 1, Januari-Juni 2013).
Asep Salahudin, Abah Anom Wali Fenomenal Abad 21 dan Ajarannya (Jakarta: Noura Books, 2013).
Awaliah Musgani, Tarekat dan Mistisisme dalam Islam (Makasar: Alaudin University Press, 2013).
Galih Maulana, Antara Fiqih dan Tasawuf (Jakarta: Rumah Fiqih Publishing, 2019).
Ismail bin Muhammad Sa’id al-Qadiri, al-Fuyudhat al-Rabbaniyyah fi al-Ma’atsir wa al-Awrad al-Qadiriyyah (Mesir: Musthafa Babiy al-Jili, tt.).
Kautsar Azhari Noer, Tasawuf dalam Peradaban Islam: Apresiasi dan Kritik (Jurnal Ulumuna, Vol. X, No. 2, Juli-Desember 2006).
Muhammad Amin al-Kurdi, Tanwir al-Qulub fi Mu’amalh ‘Allam al-Ghuyub (Mesir: al-Makatib, tt.).
Muhammad bin Yahya al-Tadifi, Qalaid al-Jawahir (Mesir: Abdul Hamid Ahmad, tt.).
Muhammad Darniqah, al-Thuruq al-Shufiyyah wa Masyayikhuha fi Tharabulis (Tharabulis: Dar Insya’ Muhafah, 1984).
Saeful Anwar, Revolusi Industri 4.0: Islam dalam Merespon Tantangan Teknologi Digitalisasi (Al-Tuhfah: Jurnal Studi Keislaman, Vol. 8, No. 2, 2019).
Ulya, Tasawuf dan Tarekat: Komparasi dan Relasi (Jurnal Esoterik, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2015).