WALADUNA : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini

PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK USIA DINI MENURUT PERSPEKTIF ABDULLAH NASHIH ‘ULWAN DAN SIGMUND FREUD

2024-01-22T03:17:53+00:00

Pendidikan seks bagi anak usia dini menerangkan tentang merawat dan melindungi anggota tubuh intim, membedakan batasan antara laki-laki dan perempuan, dan tindakan pencegahan ketika berada dikondisi terancam. Pendidikan seks yang pada penelitian ini dilihat dari perspektif Abdullah Nashih ‘Ulwan yang berkaitan tentang perbedaan laki-laki serta perempuan dan etika masuk ke kamar orangtua. Sedangkan Sigmund Freud membahas tentang tiga tahapan perkembangan pendidikan seks mulai dari 0-6 tahun. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan teori pendidikan seks, serta perbedaan dan persamaan teori pendidikan seks dari keduanya. Jenis penelitian yaitu kepustakaan (library research), dengan tipe penelitian ialah analisis data (deskriptif), menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi, dan menggunakan teknik analisis yakni analisis isi (content analysis).

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF BARANG BEKAS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USI 5-6 TAHUN DI KOBER NURUL HUDA ALBISRI

2024-01-22T03:22:41+00:00

Guru di Kober Nurul Huda Albisri menggunakan APE yang bervariasi sebagai media pembelajaran, sehingga anak termotivasi, terlihatnya aktivitas yang memicu anak untuk berfikir kreatif dari beberapa indikator yang tampak yaitu guru membuat aktifitas pembelajaran dalam hal mengungkapkan ide/gagasannya, anak di Kober tersebut dibiasakan untuk menciptakan sesuatu hal yang baru, baik berupa penggunaan bahan bekas yang dapat digunakan untuk pembuatan APE. peneliti menarik beberapa pertanyaan yaitu bagaimana penggunaan alat permainan edukatif barang bekas, bagaimana perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun, bagaimana hasil kreativitas anak melalui penggunaan alat permainan edukatif barang bekas di Kober Nurul Huda Albisri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan diperkuat dengan adanya triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kober Nurul Huda Albisri Sukapancar bahwasanya penggunaan alat permainan edukatif barang bekas sudah cukup berkembang, perkembangan kreativitas anak sudah cukup berkembang dan hasil kreativitas anak melalui penggunaan alat permainan edukatif barang bekas sudah cukup berkembang dengan baik. Hal ini terlihat bahwasanya sudah mampu mengolah barang bekas menjadi suatu media bermain atau belajar. Perkembangan kreativitas anak di Kober Nurul Huda Albisri perkembangan kreativitas anak sudah cukup berkembang. Hal ini terlihat bahwasanya anak mampu mengolah barang bekas menjadi suatu media bermain atau belajar. Hasil kreativitas anak melalui penggunaan barang bekas di kelompok B Kober Nurul Huda Albisri dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa anak sudah cukup berkembang dengan baik hal tersebut dilihat dari anak sudah dapat menggunting dengan benar, ketepatan dalam melipat/ melipat dengan tepat, dan menempel dengan rapi.

PROGRAM MANASIK HAJI DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI

2024-01-22T03:33:06+00:00

Kedisiplinan adalah salah satu hal yang penting yang harus dibiasakan oleh anak usia dini, untuk meningkatkan kedisiplinan anak di RA Asiyah Ciawi dilaksanakan kegiatan manasik haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manasik haji di RA Asiyah, kedisiplinan anak usia dini di RA Asiyah dan bagaimana dampak pelaksanaan manasik haji dalam meningkatkan kedisiplinan anak kelas A di RA Asiyah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan manasik haji dalam meningkatkan kedisiplinan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan/pengorganisasian, dan evaluasi/pengawasan. Dampak dari kegiatan manasik haji terhadap kedisiplinan anak usia dini di RA Asiyah adalah anak jadi mengetahui kegiatan dan tata cara pelaksanaan manasik haji, penanaman agama dan moral yang penting di tanampakn sejak dini, anak menjadi terbiasa hadir tepat waktu ke sekolah, anak menjadi terbiasa berbaris dengan rapih, terbiasa bersikap sabar dalam mengantri giliran dan terbiasa berpakaian dan berpenampilan rapih. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya kegiatan manasik haji untuk mengetahui rukun islam yang ke lima yaitu ibadah haji dan untuk meningkatnya kedisiplinan anak usia dini di RA Asiyah, selain itu ketakwaan dan keimanan anak mengenai agama islam menjadi lebih besar. Pelaksanaan manasik haji dalam menigkatkan kedisiplinan anak usia dini di RA Asiyah alangkah baiknya pelaksanaan di rencakana dari jauh-jauh hari agar pelaksnaan bisa berjalan lebih oktimal dan anak dapat memahami bacaan doa-doa. Semua upaya yang dilakukan guru di RA Asiyah di harapkan dapat agar terus berlanjut, meneruskan program-program yang sudah berjalan optimal dan semakin meminimalisir segala bentuk hambatan-hambatan yang ditemui.

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK USIA DINI DALAM TEMA GEJALA ALAM

2024-01-24T03:21:47+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran Project Based Learning pada anak usia dini di Kober Syafira, faktor apa saja yang mendukung dan menghambat model pembelajaran Project Based Learning pada anak usia dini di Kober Syafira, dan bagaimana implikasi dari model pembelajaran Project Based Learning pada anak usia dini dalam tema gejala alam di Kober Syafira. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deksriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini adalah dari kepala sekolah, guru, dan peserta didik di Kober Syafira. Hasil dari penelitian ini yaitu melalui model pembelajaran Project Based Learning pada tema gejala alam, membuat anak lebih aktif dan antusias pada pembelajaran dengan menggunakan proyek dalam memahami tema gejala alam yaitu terjadinya gunung meletus dan pelangi. Peserta didik melakukan proyek eksperimen ilustrasi gunung meletus dan membuat roti pelangi. Proyek tersebut sangat disenangi dan bermakna bagi peserta didik. Peserta didik dapat mengeksplorasi pengetahuan dan pengalaman dari proyek yang dikerjakan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning pada anak usia dini dalam tema gejala alam di Kober Syafira dapat membuat anak lebih mudah memahami pembelajaran pada tema gejala alam dan membuat proses belajar anak menjadi menyenangkan dan bermakna. Selain itu, model pembelajaran Project Based Learning ini memudahkan guru untuk dapat menyampaikan tema gejala alam pada peserta didik dengan proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan anak usia dini di Kober Syafira.

ALAT PERMAINAN EDUKATIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK PEMBELAJARAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

2024-01-24T03:24:06+00:00

Wayang cepot merupakan salah satu Local Wisdom khas Jawa Barat, dalam penelitian ini mengadaptasi wayang cepot untuk digunakan sebagai alat permainan edukatif sebagai media pembelajaran untuk anak usia 5-6 tahun. Anak usia dini yang sedang pada masa perkembangan, perlu diberikan stimulus agar perkembangannya dapat optimal sesuai dengan Strandar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat permainan edukatif wayang cepot dapat digunakan untuk pembelajaran anak usia 5-6 tahun dalam mengembangkan aspek nilai agama dan moral, kognitif, Bahasa, social emosional, fisik-motorik, dan aspek seni. Penggunaan alat permainan wayang cepot ini dapat digunakan untuk pembelajaran anak baik di sekolah dengan pendampingan guru, maupun di rumah dengan pendampingan orang tua. Dalam permainan ini anak diajak untuk membuat wayang cepot yang merupakan khas tradisional Jawa Barat, kemudian setelah itu anak bermain role play memerankan menjadi dalang dalam pewayangan, anak bebas bercerita dengan menggunakan wayang cepot hasil buatannya sehingga dari keseluruhan permainan ini anak mendapatkan pengalaman belajar yang lebih berkesan serta mengajak anak untuk melestarikan budaya tradisional Jawa Barat wayang cepot.