PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI POS PAUD CEMPAKA MANDALARE CIAMIS
Abstract
Perkembangan sosial emosional adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau berperilaku dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dengan menggunakan metode bermain dapat menstimulasi perkembangan sosial emosional peserta didik agar memiliki kemampuan mengelola emosi positif dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan keadaaan/kondisi yang terjadi saat sekarang dengan mempertimbangkan keadaan masa lampau melalui pengolahan angka-angka yang diperoleh dari penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data dikumpulkan melalui observasi terhadap 20 orang anak di Pos PAUD Cempaka. Dengan populasi sebnyak 49 peserta didik dengan pengambilan sampel sebanyak 20 orang peserta didik Pos PAUD Cempaka, oleh karena itu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Pengolahan data kuantitatif diselesaikan melalui pengolahan data deskriptif dengan korelasi Spearman’s Rank Correlation. Berdasarkan hasil pengolahan data metode bermain di Pos PAUD Cempaka nilai rata-rata (X) sebesar 48,9 adalah cukup baik. Perkembangan sosial emosional peserta didik Pos PAUD Cempaka mendapat nilai rata-rata (Y) sebesar 52,1 adalah rendah. Pengaruh penggunaan metode bermain terhadap perkembangan sosial emosional peserta didik di Pos PAUD Cempaka mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan kelas klasifikasi cukup/sedang, dibuktikan dengan nilai rS=0,49 berada pada taraf signifikan 0,41-0,60, maka Ha diterima Ho ditolak. Pengaruh penggunaan metode bermain mempengaruhi perkembangan sosial emosional peserta didik sebesar 24,01% sisanya 75,99% ditentukan oleh faktor lain seperti faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial anak usia dini, dan faktor kebiasaan.