MADROSATUNA : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Analisis Model Pembelajaran TGT Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia IPA Kelas V MI Nurul Ulum

2024-01-03T13:49:37+00:00

Penelitian ini di latar belakangi dengan adanya model pembelajaran TGT materi sistem
pencernaan pada manusia IPA Kelas V MI Nurul Ulum dianalisis berdasarkan fakta yang ada
di lapangan. Dalam penelitian ini bertujuan guna mengetahui penganalisisan model
pembelajaran TGT materi sistem pencernaan pada manusia melalui sumber yang ada. Jenis
penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi
kepustakaan. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang bermaksud dalam
menafsirkan kejadian dimana suatu kejadian tersebut instrumen kunci ialah peneliti dengan
pengumpulan suatu data pada latar yang ilmiah. Studi kepustakaan atau library research
memanfaatkan sumber perpustakaan guna memperoleh suatu data penelitian. Dalam studi
kepustakaan ini lebih tegasnya bahwa kegiatan yang di hasilkan di peroleh dari koleksi
perpustakaan tidak diperlukan penelitian secara langsung. Subjek dalam penelitian ini
merupakan peserta didik kelas V MI. Nurul Ulum dengan 30 peserta didik yakni 15 peserta
didik perempuan serta 15 peserta didik laki-laki. Tempat penelitian atau setiing penelitian
dilaksanakan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Sidomukti. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan kumpulan dari refrensi yang bersumber dari buku,
jurnal ataupun yang lainnya. Kesimpulan penelitian ini ialah dengan pembaca bisa
mendeskripsikan serta menganalisis model pembelajaran TGT materi sistem pencernaan pada
manusia IPA kelas V MI Nurul Ulum.

Analisis Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Materi IPAS di SDN 09 Baringin

2024-01-03T13:35:07+00:00

Pembelajaran adalah suatu proses interaktif dimana seserang dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan pemahaman melalui pengajaran dan pengalaman yang telah diberikan
oleh guru dan lingkungan belajar itu sendiri. Hal ini mencakup interaksi guru dan siswa, siswa
dengan lingkungannya. Akibatnya, guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang
berdiferensiasi selama proses pembelajaran, yang memungkinkan siswa untuk berkontribusi pada
potensi dan kemampunnya sendiri. Selanjutnya, guru membantu siswa dengan memberikan
bimbingan dan pembinaan agar mereka menyadari potensi dan kemampuan mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi ini meliputi diferensiasi konten, proses, dan produk. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar, terutama
tentang mata pelajaran IPAS yang diajarkan secara berdiferensiasi. Di SDN 09 Baringin
pembelajaran berdiferensiasi dengan belajar materi IPAS Pembelajarannya sangat menyenangkan
karena pada materi ini memuat pengalaman yang ada dikehidupan sehari- hari siswa. Metode
penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif. Infomasi tentang penelitian didapat melalui dengam melakukan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Dengan melakukan observasi, peneliti mempunyai kesempatan langsung untuk
megamati obyek yang akan ditelitinya. Tujuan peneletian melakukan wawancara adalah untuk
mengetahui informasi sebanyak-banyaknya mengenai topik yang akan diteliti. Menurut peneltian
yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan bahwa pembelajaran berdiferensiasi ini
telah dilaksankan di sekolah oleh guru. Melalui pembelajaran berdiferensiasi ini guru sangat
merasa senang karena siswa lebih aktif dan antusias saat belajar materi IPAS.

Implementasi Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA di MI/SD

2024-01-03T13:42:52+00:00

Penelitian ini latarbelakangi dengan masih rendahnya hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik
ialah pengalaman pesta didik yang dihasilkan dalam proses pembelajaran. Permasalahan yang sering terjadi
terkhususnya di sekolah dasar ialah rendahnya hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran yang
diterapkan oleh pendidik dapat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil
belajar peserta didik. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran
kooperatif yang mengharapkan siswa untuk aktif dan membangkitkan semangat sehingga dapat saling
mendukung dan membantu dalam menguasai materi pembelajaran yang telah dipelajari. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang menggunakan
model pembelajaran PBL pada siswa sekolah dasar. Tujuan penelitiannya menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan memanfaatkan studi kepustakaan dimana mencari data melalui internet atau elektronik
atau media cetak seperti Google scholar, buku, jurnal, artikel, dll. Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pemeriksaan informasi atau data, yang meliputi pertukaran pemikiran secara mendaam tentang
data yang telah ditulis dalam media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran
berbasis masalah dapat lebih mengembangkan pengalaman dan hasil belajar siswa dalam pelajaran sains di
kelas sekolah dasar

Pencapaian Keterampilan Membaca Permulaan Peserta Didik Melalui Penggunaan Media Big Books Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

2024-01-03T14:02:55+00:00

Kemampuan membaca di kelas awal sangat berperan penting sebagai pondasi atau dasar penentu
keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa. Namun faktanya keterampilan membaca permulaan peserta didik
kelas I SD Negeri 3 Cikarag masih rendah. Hal ini ditandai dengan peserta didik masih menirukan kalimat
yang dibaca guru tanpa memperhatikan kalimat yang dibaca, dan peserta didik belum memperhatikan lafal
serta intonasi dalam membaca. masalah tentang rendahnya keterampilan membaca kelas 1 harus diatasi agar
kedepannya peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam hal membaca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pencapaian keterampilan membaca
permulaan peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia setelah menggunakan media Big Books
dibandingkan dengan sebelum menggunakan media Big Books di SD Negeri 3 Cikarag.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre experimental design (nondesigns), bentuk pre
experimental one group pre-test post-test Design. Subyek penelitian adalah siswa kelas 1 SD Negeri 3 Cikarag
sebanyak 33 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2021/2022. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan tes, observasi, wawancara dan angket.
Pencapaian keterampilan membaca permulaan sebelum menggunakan media Big Books sebanyak 11
peserta didik (33%) yang sudah mencapai keterampilan membaca permulaan. Pencapaian keterampilan
membaca permulaan setelah menggunakan media Big Books 28 peserta didik (85%). dan Pencapaian
keterampilan membaca permulaan peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah
menggunakan media Big Books dibandingkan dengan sebelum menggunakan menggunakan media Big Books
terdapat perbedaan yang signifikan. diperoleh ????ℎ???????????????????? > ???????????????????????? atau 7,89 > 3,622 sehingga dapat
disimpulkan ???????? ditolak dan ???????? diterima.

Problematika Perencanaan Pembelajaran IPS MI Nurul Islam Banjarmasin

2024-01-03T14:39:48+00:00

Proses penyusunan perencanaan pembelajaran IPS penting dilakukan guru karena dengan
perencanaan yang baik, maka guru akan mudah mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian
untuk mengetahui proses penyusunan perencanaan pembelajaran IPS, problematika yang dihadapi
guru pada penyusunan pembelajaran IPS, dan upaya mencari solusi atas permasalahan pada
perencanaan IPS untuk Kelas IV. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian lapangan yang
bersifat pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian merupakan guru wali kelas IV dan
objeknya problematika penyusunan perencanaan pembelajaran IPS kelas IV pada MI Nurul Islam.
Teknik pengumpulan data yang dipakai merupakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Adapun teknik analisis data yang dipakai ialah deskriptif kualitatif dengan model Miles and
Hubermen. Hasil penelitian ini (1) komponen perencanaan pembelajaran yang disusun guru IPS
kelas IV telah sesuai dengan komponen RPP yang ditetapkan Permendikbud, namun terdapat
perbedaan pada penilaian hasil pembelajaran. (2) problematika yang dihadapi guru IPS kelas IV
yaitu, (a) keterbatasan waktu yang dimiliki guru untuk menyusun RPP IPS, (b) Kesulitan dalam
memilah media dan tidak mempunyai cukup waktu dalam membuat media sendiri, (c) kesulitan
dalam menentukan alokasi waktu pada penyusunan RPP IPS. (3) Upaya mengatasi problematika
penyusunan perencanaan pembelajaran IPS yaitu, (a) Mengadaptasi RPP yang tersedia serta
membuat RPP pada awal semester, (b) Menggunakan video pembelajaran yang tersedia di Youtube
serta menggunakan media audio, dan (c) menggunakan model pembelajaran kooperatif serta
memprioritaskan materi ajar dan memahami lebih mendalam terkait materi ajar sehingga dapat
menentukan alokasi waktu yang tepat.